Hype

Dampak Negatif Inflasi dan Cara Pemerintah Mengatasinya

Spread the love

Jika Anda menyaksikan berbagai berita di televisi, atau membaca mengenai berita yang ada di berbagai portal situs berita online yang ada di handphone atau komputer Anda, mungkin Anda sudah sering kali mendengar tentang kata inflasi. Apa itu inflasi, dan dampak negatif dari inflasi itu sendiri, serta bagaimanakah cara pemerintah untuk bisa mengatasi tingkat inflasi yang semakin naik.

Jika Anda masih mengingat tentang pelajaran IPS atau Ekonomi di SMP dan SMA, mungkin Anda masih ingat tentang apa itu inflasi, serta dampaknya terhadap suatu perekonomian negara. Secara ekonomi, Inflasi adalah suatu peningkatan harga barang, dan jasa secara umum dalam suatu perekonomian negara. Saat peningkatan harga terjadi, mata uang menjadi turun nilainya, dan dihargai lebih sedikit dari normal.

Sebagai contoh, harga sebuah roti dinilai seharga Rp 5.000 pada tahun 2016, namun terjadi lonjakan inflasi, yang menjadikan harga roti sekarang dinilai menjadi Rp 7.500, terjadi lonjakan kenaikan harga senilai 50% dikarenakan oleh inflasi yang terjadi selama beberapa tahun belakang. Hal ini adalah contoh yang sangat disimpelkan terkait dengan masalah ekonomi yang satu ini.

Pengertian Dari Inflasi Menurut Pakar Ekonomi

Baca juga berita-berita terkini, serta update terkini dari berbagai bidang, mulai dari olahraga, ekonomi, politik, luar negeri, dan lainnya hanya di portal situs berita online di sini.

Menurut pernyataan di halaman resmi dari Bank Indonesia, pengertian dari Inflasi itu sendiri bisa diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi secara umum. Kenaikan ini terjadi secara terus menerus, dan dalam jangka waktu tertentu.

Inflasi yang terjadi tiap tahunnya dinamakan tingkat inflasi tahunan, jika terjadi bulanan maka dinamakan sebagai tingkat inflasi bulanan. Lalu kebalikan dari inflasi itu sendiri, adalah deflasi atau penurunan harga barang secara umum, menurut dari portal situs berita online.

Apa Saja yang Menyebabkan Inflasi dan Bagaimana Itu Bisa Terjadi?

Hal ini disebabkan oleh beragam faktor, namun faktor utamanya adalah dikarenakan menurunnya nilai mata uang negara tersebut, berkurangnya pasokan barang, dan menurunnya daya beli masyarakat.

Dikutip dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, terdapat setidaknya enam faktor utama yang menyebabkan terjadinya Inflasi antara lain tingkat permintaan yang tinggi namun tidak diimbangi dengan peningkatan supply barang dan jasa, membuat harga mengalami kenaikan karena ketidakseimbangan tingkat penawaran dan permintaan.

Peningkatan biaya produksi barang, menyebabkan para produsen terpaksa harus menaikkan harga barang. Lalu, bertambahnya jumlah total uang yang beredar di masyarakat sehingga menyebabkan nilai mata uang menurun. Selain itu, faktor kondisi geopolitik di suatu negara bisa menjadi penyebab inflasi, gangguan dari negara lain, dan gangguan terhadap supply chain (rantai produksi) suatu barang vital.

Kasus Inflasi Ekstrem yang Terjadi di Dunia

Saat tingkat inflasi menjadi sangat tinggi dan tidak bisa dikontrol lagi oleh pemerintah, maka hal ini disebut sebagai hyperinflation (Hyperinflasi). Dalam kasus hyperinflasi, terdapat peningkatan harga barang dan jasa secara ekstrem, menjadikan krisis ekonomi terjadi di negara tersebut. Kehabisan supply barang, peningkatan hutang negara, menurunnya nilai mata uang secara drastis, krisis pangan dan ekonomi.

Contoh kasus Hyperinflasi yang pernah terjadi adalah di negara Venezuela dan yang terbaru terjadi di negara Sri Lanka. Sri Lanka mengalami salah satu krisis ekonomi hyperinflasi ekstrem yang terjadi dikarenakan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan pengambilan kebijakan fiskal pemerintah, faktor kondisi geopolitik.

Krisis perang yang terjadi di Ukraina-Rusia yang menyebabkan terganggunya rantai dagang yang menghidupi negara Sri Lanka. Hal ini menyebabkan terjadinya demonstrasi masal, menuntut diturunkannya presiden Sri Lanka.

Dampak Negatif Dari Inflasi

Tentu saja terdapat banyak dampak negatif dari meningkatnya inflasi yang berlebih, mulai dari mengganggu kondisi perekonomian negara, mempengaruhi nilai pendapatan dan kemampuan beli masyarakat negara, dan bahkan dampaknya bisa menyebabkan terjadinya kasus PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) masal. Apa saja dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari meningkatnya nilai inflasi secara berlebih?

  • Terganggunya Kestabilan Perekonomian Negara

Dampak inflasi bisa mengganggu kestabilan perekonomian negara. Tingkat inflasi yang terlalu besar bisa menjadikan komoditas ekonomi yang vital menjadi mahal dan susah didapatkan. Ini menyebabkan pemerintah harus mengambil kebijakan fiskal untuk bisa tetap memenuhi komoditas vital yang penting dengan harga yang lebih mahal.

  • Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat

Saat terjadi suatu inflasi, pendapatan masyarakat akan terkena dampaknya, dan sebagian besar masyarakat yang bekerja akan mengalami penurunan pendapatan. Ini dikarenakan karena nilai mata uang yang menurun, serta terjadinya gangguan terhadap kestabilan harga barang, dan tingkat supply and demand.

  • Menurunnya Daya Saing Ekspor Negara

Daya ekspor suatu negara juga terpengaruh, karena saat tingkat inflasi meninggi, daya saing ekspor menurun, sekaligus minat investor asing juga semakin menurun.

  • Menurunnya Daya Beli Serta Minat Menabung Masyarakat

Dikarenakan terjadi kenaikan kalkulasi harga barang pokok, menjadikan daya beli masyarakat semakin berkurang. Tingkat menabung orang juga semakin berkurang, serta meningkatnya masyarakat yang menarik uang di bank, menjadikan tingkat inflasi semakin parah.

Cara Mengatasi Inflasi

Inflasi sangat sulit dicegah, namun pemerintah bisa menurunkan tingkat inflasi agar tetap terkontrol, dan menstabilkan harga barang. Cara untuk mengatasinya adalah agar pemerintah menetapkan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang tepat untuk bisa mengatasi sumber masalah dari inflasi itu sendiri.

Itulah dia beberapa dampak negatif dari inflasi, serta cara mengatasi tingkat inflasi yang berlebihan, menurut oleh pakar portal situs berita online dan berbagai ahli ekonomi.